Minggu, 06 Oktober 2019

KETIKA BENCI MENJADI JATUH CINTA


KETIKA BENCI MENJADI JATUH CINTA

            Pernah nggak sih merasakan jatuh cinta? Sebelum jatuh cinta, apa yang terlebih dahulu kalian rasakan? Kagum? Suka? Atau benci?
            Begitu pula dengan menulis. Sebelum jatuh cinta pada dunia kepenulisan, saya sempat tidak menyukai hal-hal yang berhubungan dengan menulis atau membuat karangan. Dan ketika harus berhadapan dengan hal yang tidak saya sukai, rasanya mata ini ingin sekali terlelap. Bagi saya saat itu, menulis adalah sesuatu yang sangat membosankan. Ibarat benci menjadi cinta, waktu demi waktu saya menyukai dunia kepenulisan. Bahkan menulis menjadi salah satu passion saya saat ini. Yang dulunya membosankan, kini malah berubah menjadi hal pertama yang saya lakukan ketika dihadapi rasa bosan.

            Hah, bagaimana bisa?

Baiklah, saya akan bercinta kisah antara saya dan dunia menulis.
Di masa kanak-kanak, merupakan hal yang wajar jika sering berandai-andai. Bahkan perandaian tersebut seringkali menjadi cita-cita mereka. Begitu juga dengan saya di masa itu. Gemar menonton film atau serial kartun di salah satu siaran televisi, saya sempat bercita-cita ingin membuat cerita sebagus film kesukaan saya. Saya sering berandai-andai, cerita apa yang akan saya buat nanti. Dan bagaimana akhir yang bagus untuk tokoh tersebut.
Imajinasi kanak-kanak saya terus berkembang, dan tidak akan berhenti begitu saja jika belum menemukan akhir dari cerita tersebut. Tetapi, suatu hari saya memutuskan untuk berhenti. Ketika saya mengetahui untuk membuat cerita seperti itu maka saya harus menulis, agar hasil imajinasi tersebut dapat terwujud.
            Mungkin karena memang sudah berjodoh dengan dunia kepenulisan, perlahan saya kembali bertemu dengan yang namanya menulis. Eaak, hahaha J
            Di mulai dari tugas sekolah, yang mengharuskan membuat karangan atau menceritakan pengalaman ketika libur sekolah. Dan berlanjut ketika saya duduk di bangku SMP, di mana saat itu perlahan-lahan saya mulai menulis jurnal harian. Yang awalnya hanya sebaris kalimat, sedikit demi sedikit saya mulai menyukai kegiatan baru tersebut. Tapi, saat itu saya masih belum jatuh cinta pada dunia kepenulisan. Hanya sekedar menyukai kegiatan menulis keseharian saya.
            Singkat cerita bagaimana saya bisa jatuh cinta pada tulis-menulis karang-mengarang. Karena kebiasaan masa kecil yang sering berimajinasi, saya mulai menulis di setiap lembar kosong yang tidak terpakai. Mencatat imajinasi-imajinasi yang sempat terhenti dalam bentuk dialog, tanpa narasi. Karena pada dasarnya saya ingin membuat ala-ala film. Wkwkwk ….
            Sampai salah satu teman minta dibuatkan satu cerpen ala-ala disney. Saya pun menerima tawaran tersebut. Dari cerpen pertama itu, saya akhirnya suka menulis. Karena saya bisa menciptakan ‘Semesta’ saya sendiri, yang ketika itu mulai menjadi seorang individu introvert. Dalam semesta yang saya ciptakan, saya bisa berkelana sebebas mungkin dan menjadi diri sendiri. Terlebih ketika saya bisa menyelesaikan satu novel pertama, dengan tulisan tangan selama kurang lebih 4 tahun yang selesai tepat di tahun kedua SMA. Rasa bangga akan usaha saya selama itu, meskipun cerita dan gaya penulisan yang benar-benar gaje. Akhirnya membuat saya jatuh cinta pada dunia menulis, yang saat ini menjadi passion dan tempat melepas rasa bosan. Apalagi ketika salah satu karya saya bisa lolos seleksi dalam suatu lomba dan akhirnya dibukukan. Kini, cita-cita utama saya adalah menjadi penulis dengan karya yang bisa menghibur pembaca. Menjadi salah satu tempat mereka melepas rasa lelah dan membuatnya jatuh cinta pada dunia literasi.
            Itulah kisah pertemuan antara saya dan dunia menulis, yang berawal dari kata benci. Terima kasih karena telah berkunjung ke blog saya.
            Salam Literasi!

#nulisyuk #belajarmenulis #nulisyukbatch37

1 komentar: