KETIKA BENCI MENJADI JATUH CINTA
Pernah nggak sih merasakan jatuh
cinta? Sebelum jatuh cinta, apa yang terlebih dahulu kalian rasakan? Kagum? Suka?
Atau benci?
Begitu pula dengan menulis. Sebelum jatuh
cinta pada dunia kepenulisan, saya sempat tidak menyukai hal-hal yang
berhubungan dengan menulis atau membuat karangan. Dan ketika harus berhadapan dengan
hal yang tidak saya sukai, rasanya mata ini ingin sekali terlelap. Bagi saya
saat itu, menulis adalah sesuatu yang sangat membosankan. Ibarat benci menjadi
cinta, waktu demi waktu saya menyukai dunia kepenulisan. Bahkan menulis menjadi
salah satu passion saya saat ini. Yang
dulunya membosankan, kini malah berubah menjadi hal pertama yang saya lakukan
ketika dihadapi rasa bosan.
Hah,
bagaimana bisa?
Baiklah, saya akan bercinta kisah antara saya dan
dunia menulis.
Di
masa kanak-kanak, merupakan hal yang wajar jika sering berandai-andai. Bahkan perandaian
tersebut seringkali menjadi cita-cita mereka. Begitu juga dengan saya di masa
itu. Gemar menonton film atau serial kartun di salah satu siaran televisi, saya
sempat bercita-cita ingin membuat cerita sebagus film kesukaan saya. Saya sering
berandai-andai, cerita apa yang akan saya buat nanti. Dan bagaimana akhir yang
bagus untuk tokoh tersebut.
Imajinasi
kanak-kanak saya terus berkembang, dan tidak akan berhenti begitu saja jika
belum menemukan akhir dari cerita tersebut. Tetapi, suatu hari saya memutuskan
untuk berhenti. Ketika saya mengetahui untuk membuat cerita seperti itu maka
saya harus menulis, agar hasil imajinasi tersebut dapat terwujud.
Mungkin karena memang sudah berjodoh
dengan dunia kepenulisan, perlahan saya kembali bertemu dengan yang namanya
menulis. Eaak, hahaha J
Di mulai dari tugas sekolah, yang
mengharuskan membuat karangan atau menceritakan pengalaman ketika libur sekolah.
Dan berlanjut ketika saya duduk di bangku SMP, di mana saat itu perlahan-lahan
saya mulai menulis jurnal harian. Yang awalnya hanya sebaris kalimat, sedikit
demi sedikit saya mulai menyukai kegiatan baru tersebut. Tapi, saat itu saya
masih belum jatuh cinta pada dunia kepenulisan. Hanya sekedar menyukai kegiatan
menulis keseharian saya.
Singkat cerita bagaimana saya bisa
jatuh cinta pada tulis-menulis karang-mengarang. Karena kebiasaan masa kecil
yang sering berimajinasi, saya mulai menulis di setiap lembar kosong yang tidak
terpakai. Mencatat imajinasi-imajinasi yang sempat terhenti dalam bentuk
dialog, tanpa narasi. Karena pada dasarnya saya ingin membuat ala-ala film. Wkwkwk ….
Sampai salah satu teman minta
dibuatkan satu cerpen ala-ala disney.
Saya pun menerima tawaran tersebut. Dari cerpen pertama itu, saya akhirnya suka
menulis. Karena saya bisa menciptakan ‘Semesta’ saya sendiri, yang ketika itu
mulai menjadi seorang individu introvert.
Dalam semesta yang saya ciptakan, saya bisa berkelana sebebas mungkin dan menjadi
diri sendiri. Terlebih ketika saya bisa menyelesaikan satu novel pertama, dengan
tulisan tangan selama kurang lebih 4 tahun yang selesai tepat di tahun kedua
SMA. Rasa bangga akan usaha saya selama itu, meskipun cerita dan gaya penulisan
yang benar-benar gaje. Akhirnya membuat
saya jatuh cinta pada dunia menulis, yang saat ini menjadi passion dan tempat melepas rasa bosan. Apalagi ketika salah satu
karya saya bisa lolos seleksi dalam suatu lomba dan akhirnya dibukukan. Kini,
cita-cita utama saya adalah menjadi penulis dengan karya yang bisa menghibur
pembaca. Menjadi salah satu tempat mereka melepas rasa lelah dan membuatnya
jatuh cinta pada dunia literasi.
Itulah kisah pertemuan antara saya
dan dunia menulis, yang berawal dari kata benci. Terima kasih karena telah berkunjung
ke blog saya.
Salam Literasi!
#nulisyuk #belajarmenulis #nulisyukbatch37
Mohon maaf ya jika agak gaje ehehehe
BalasHapus